Review Drama Korea
CHICAGO
TYPEWRITER
Sutradara
: Kim Cheol-kyu
Penulis : Jin Soo-wan
Episode : 16
Chanel : TVN
Tahun :
2017
Cast : Yoo Ah In as Han Se Ju / Seo Hui
Young
Im Soo Jung as Oh Jeon Seol / Ryu Su
Hyeon
Go Kyung Pyo as Yoo Jin Oh / Shin Yul
Sinopsis :
Memiliki bakat menulis yang menakjubkan serta wajah tampan bak bintang
idola, membuat penulis novel Han Se Ju sukses merajai rak-rak buku Best Seller
di seluruh toko buku di Korea Selatan, bahkan mencapai pasar Eropa dan Amerika.
Profesionalitasnya dalam meng-observasi
lapangan bahkan tidak main-main. Ia rela menjadi apa saja bahkan membahayakan
dirinya untuk bisa mendapat data yang valid untuk buku yang Ia tulis. Di buku
terbarunya yang berjudul “Unfair Games” , Ia menyamar menjadi gelandangan untuk
mengkonfirmasi keberadaan sebuah gangster. Walau hampir celaka, penyamaran Se
Ju berbuah manis. Buku terbarunya sangat laris dan habis terjual dalam hitungan
jam. Dan sekali lagi, ini mengantarkannya untuk melakukan tur dunia.
Saat
mengadakan fansign di sebuah Caffe di Chicago, Ia melihat sebuah mesin tik tua
dengan huruf hangul Korea yang di pajang
di Caffe tersebut. Merasa tertarik dengan mesin tik itu, Ia pun bicara dengan
pemilik Caffe dan berencana untuk membelinya, namun sang pemilik Caffe tidak
ingin menjual mesin tik itu karna di rasa sangat berharga dan antik. Sayangnya
“keinginan” sang mesin tik tak sejalan dengan pemilik Caffe. Suatu malam Ia
“memerintah” pemilik Caffe untuk mengantarkannya kepada Han Se Ju di Korea.
Karena merasa takut dan ngeri melihat mesin tik nya berjalan sendriri, pemilik
Caffe pun mengirim mesin tik itu ke Korea.
Singkatnya,
hidup Se Ju yang biasa saja berubah menjadi tak biasa setelah mesin tik itu
berada di rumahnya. Dari pertemuannya dengan gadis pengantar segala bernama
Jeon Seol, anjing “ajaib” yang memakan flashdisk yang berisi data pentingnya,
sampai fans gila yang amat obsesi dengan novel-novel karyanya, hingga mendorong
fans itu melakukan pembunuhan. Peristiwa-peristiwa yang tak pernah Ia bayangkan
itu ternyata cukup mempengaruhi bakat menulisnya. Ia mulai bingung dan tak tahu
harus menulis apa. Setiap akan mulai menulis Ia meras bingung dan stres, dan
itu membuat Ia meminum obat penenang yang justru membuat Ia mengantuk dan
akhirnya tertidur.
Dalam
mimpinya, Se Ju melihat sebuah peristiwa tahun 1930 di Kyungsung saat negerinya
masih di jajah oleh Jepang. Dan mimpi itu tak hanya terjadi satu kali saja,
tapi setiap Ia tidur. Sebuah ide cerita yang bagus sebenarnya. Namun Ia justru bingung
bagaimana harus memulai menceritakan peristiwa yang Ia lihat di mimpi. Di sisi
lain penerbit yang menaungi dirinya terus mendesak agar projek terbarunya itu
segera di selesaikan.
Apakah
Han Se Ju bisa terlepas dari kebingungan itu dan mulai menulis lagi ?
Atau
justru karirnya akan hancur di tengah jalan ?
#kataSaya :
Drama ini terdiri dari 16 episode plus 1 episode spesial (behind the
scene). Di Korea sendiri drama ini kurang mendapat apresiasi dari parapenonton,
mungkin karena standar tontonan netterKorea yang terlalu tinggi (meraka belum
pernah lihat aja sinetron Indonesia), padahal menurutku cerita drama ini cukup
menarik.
Mengambil
tema time travel dengan alur maju mundur. Drama ini bisa membuat kita
benar-benar merasakan suasana di tahun 1930 yang kuno namun mewah. Hal-hal
sederhana yang bisa membuat rasa takut kita sedikit terlupakan bahwa negeri
kita sedang di jajah, di gambarkan dengan rapi oleh drama ini.
Di tahun
2017, pertentangan-pertentangan anatara Han Se Ju dengan rival menulisnya Baek
Tae Min –yang dulu merupakan sahabat baiknya- juga di ceritakan dengan halus
namun tegas. Hubungan Tae-min dan sang ayah yang agak canggung, karena suatu
kesalahan di masa lalu juga diceritakan dengan “tatak” dan lembut.
Drama
ini cukup serius menurutku, bagi kalian yang menyukai teka-teki, drama ini
sangat cocok sebagai “kudapan” di waktu senggang.
Yang ku
sadari setelah menonton drama ini adalah, karir penulis di Korea amat sangat di
hargai. Bahkan penulis dianggap sama dengan para selebritas.
Menonton
drama ini, bagi kalian pecinta buku, mata kalian akan di manjakan dengan
ruangan rumah para lakon yang dipenuhi dengan buku, apalagi rumah Han Se Ju, Ia
seolah ingin menunjukan kepada kita, betapa inteleknya dia.
Yang
menarik lagi adalaha hubungan antara Tae-min dan ayahnya. Ayahnya yang
merupakan seorang penulis senior seolah menjadi “buah simalakama” bagi Tae-min.
Tae-min yang sedari kecil sudah akrab dengan dunia tulis-menulis soalah di
HARUS kan bisa menulis sebaik ayahnya. Tekanan yang di hadapi Tae-min inilah
yang membuat dia berpikir harus melakukan apapun agar ayahnya bangga padanya.
Romansa
sederhana anatara 3 pemeran utama juga mempercantik drama ini. Di masa lalu
mereka tidak bisa secara gamblang menyatakan perasaan masing-masing, karena
negeri mereka dalam keadaan tak karuan, sebagai pemuda tidak pantas rasanya
mereka memikirkan cinta diatas penderitaan kerbat dan saudara.
Akankah
di masa depan cinta itu tersampaikan ?
Penasaran
? tonton aja sendiri J J
*oh ya aku janji gak akan nulis review yang berisi
spoiler, karena spoiler itu sangat menjengkelkan, akukemarin baru aja kejebak
baca spoiler. Ku kirareview murni, ternyata isinya full movie. Pantaslah kalau
hukuman bagi para spoiler itu “ nonton film Thailand tanpa subtitle”
(keram otak keram otak lah tuh)
HAPPY WATCHING GUYS J J J