21.5.18

CHICAGO TYPEWRITER


  

   
 
  Review Drama Korea

CHICAGO TYPEWRITER


 
                                                                       
  
            Sutradara : Kim Cheol-kyu
            Penulis    : Jin Soo-wan
            Episode   : 16
            Chanel    : TVN
            Tahun     : 2017
            Cast        : Yoo Ah In as Han Se Ju / Seo Hui Young
                              Im Soo Jung as Oh Jeon Seol / Ryu Su Hyeon
                              Go Kyung Pyo as Yoo Jin Oh / Shin Yul

  Sinopsis :

            Memiliki bakat menulis yang menakjubkan serta wajah tampan bak bintang idola, membuat penulis novel Han Se Ju sukses merajai rak-rak buku Best Seller di seluruh toko buku di Korea Selatan, bahkan mencapai pasar Eropa dan Amerika.
             Profesionalitasnya dalam meng-observasi lapangan bahkan tidak main-main. Ia rela menjadi apa saja bahkan membahayakan dirinya untuk bisa mendapat data yang valid untuk buku yang Ia tulis. Di buku terbarunya yang berjudul “Unfair Games” , Ia menyamar menjadi gelandangan untuk mengkonfirmasi keberadaan sebuah gangster. Walau hampir celaka, penyamaran Se Ju berbuah manis. Buku terbarunya sangat laris dan habis terjual dalam hitungan jam. Dan sekali lagi, ini mengantarkannya untuk melakukan tur dunia.
            Saat mengadakan fansign di sebuah Caffe di Chicago, Ia melihat sebuah mesin tik tua dengan huruf  hangul Korea yang di pajang di Caffe tersebut. Merasa tertarik dengan mesin tik itu, Ia pun bicara dengan pemilik Caffe dan berencana untuk membelinya, namun sang pemilik Caffe tidak ingin menjual mesin tik itu karna di rasa sangat berharga dan antik. Sayangnya “keinginan” sang mesin tik tak sejalan dengan pemilik Caffe. Suatu malam Ia “memerintah” pemilik Caffe untuk mengantarkannya kepada Han Se Ju di Korea. Karena merasa takut dan ngeri melihat mesin tik nya berjalan sendriri, pemilik Caffe pun mengirim mesin tik itu ke Korea.
            Singkatnya, hidup Se Ju yang biasa saja berubah menjadi tak biasa setelah mesin tik itu berada di rumahnya. Dari pertemuannya dengan gadis pengantar segala bernama Jeon Seol, anjing “ajaib” yang memakan flashdisk yang berisi data pentingnya, sampai fans gila yang amat obsesi dengan novel-novel karyanya, hingga mendorong fans itu melakukan pembunuhan. Peristiwa-peristiwa yang tak pernah Ia bayangkan itu ternyata cukup mempengaruhi bakat menulisnya. Ia mulai bingung dan tak tahu harus menulis apa. Setiap akan mulai menulis Ia meras bingung dan stres, dan itu membuat Ia meminum obat penenang yang justru membuat Ia mengantuk dan akhirnya tertidur.
            Dalam mimpinya, Se Ju melihat sebuah peristiwa tahun 1930 di Kyungsung saat negerinya masih di jajah oleh Jepang. Dan mimpi itu tak hanya terjadi satu kali saja, tapi setiap Ia tidur. Sebuah ide cerita yang bagus sebenarnya. Namun Ia justru bingung bagaimana harus memulai menceritakan peristiwa yang Ia lihat di mimpi. Di sisi lain penerbit yang menaungi dirinya terus mendesak agar projek terbarunya itu segera di selesaikan.
           
            Apakah Han Se Ju bisa terlepas dari kebingungan itu dan mulai menulis lagi ?
            Atau justru karirnya akan hancur di tengah jalan ?

  #kataSaya :
            Drama ini terdiri dari 16 episode plus 1 episode spesial (behind the scene). Di Korea sendiri drama ini kurang mendapat apresiasi dari parapenonton, mungkin karena standar tontonan netterKorea yang terlalu tinggi (meraka belum pernah lihat aja sinetron Indonesia), padahal menurutku cerita drama ini cukup menarik.
            Mengambil tema time travel dengan alur maju mundur. Drama ini bisa membuat kita benar-benar merasakan suasana di tahun 1930 yang kuno namun mewah. Hal-hal sederhana yang bisa membuat rasa takut kita sedikit terlupakan bahwa negeri kita sedang di jajah, di gambarkan dengan rapi oleh drama ini.
            Di tahun 2017, pertentangan-pertentangan anatara Han Se Ju dengan rival menulisnya Baek Tae Min –yang dulu merupakan sahabat baiknya- juga di ceritakan dengan halus namun tegas. Hubungan Tae-min dan sang ayah yang agak canggung, karena suatu kesalahan di masa lalu juga diceritakan dengan “tatak” dan lembut.
            Drama ini cukup serius menurutku, bagi kalian yang menyukai teka-teki, drama ini sangat cocok sebagai “kudapan” di waktu senggang.
            Yang ku sadari setelah menonton drama ini adalah, karir penulis di Korea amat sangat di hargai. Bahkan penulis dianggap sama dengan para selebritas.
            Menonton drama ini, bagi kalian pecinta buku, mata kalian akan di manjakan dengan ruangan rumah para lakon yang dipenuhi dengan buku, apalagi rumah Han Se Ju, Ia seolah ingin menunjukan kepada kita, betapa inteleknya dia.
            Yang menarik lagi adalaha hubungan antara Tae-min dan ayahnya. Ayahnya yang merupakan seorang penulis senior seolah menjadi “buah simalakama” bagi Tae-min. Tae-min yang sedari kecil sudah akrab dengan dunia tulis-menulis soalah di HARUS kan bisa menulis sebaik ayahnya. Tekanan yang di hadapi Tae-min inilah yang membuat dia berpikir harus melakukan apapun agar ayahnya bangga padanya.
            Romansa sederhana anatara 3 pemeran utama juga mempercantik drama ini. Di masa lalu mereka tidak bisa secara gamblang menyatakan perasaan masing-masing, karena negeri mereka dalam keadaan tak karuan, sebagai pemuda tidak pantas rasanya mereka memikirkan cinta diatas penderitaan kerbat dan saudara.
            Akankah di masa depan cinta itu tersampaikan ?

            Penasaran ? tonton aja sendiri J J

*oh ya aku janji gak akan nulis review yang berisi spoiler, karena spoiler itu sangat menjengkelkan, akukemarin baru aja kejebak baca spoiler. Ku kirareview murni, ternyata isinya full movie. Pantaslah kalau hukuman bagi para spoiler itu “ nonton film Thailand tanpa subtitle”
(keram otak keram otak lah tuh)

            HAPPY WATCHING GUYS J J J



CHICAGO TYPEWRITER

            Review Drama Korea CHICAGO TYPEWRITER                                                                    ...